Senin, 04 Agustus 2014

Kisah ini menceritakan konflik hebat
keturunan Pandu dan Dristarasta
dalam memperebutkan takhta
kerajaan. Menurut sumber yang
saya dapatkan, epos ini ditulis pada
tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah
yang dicatat dalam buku tersebut
masanya juga lebih awal 2.000
tahun dibanding penyelesaian
bukunya. Artinya peristiwa yang
dicatat dalam buku ini diperkirakan
terjadi pada masa ±5000 tahun yang
silam.
Buku ini telah mencatat kehidupan
dua saudara sepupu yakni Kurawa
dan Pandawa yang hidup di tepian
sungai Gangga meskipun akhirnya
berperang di Kurukshetra. Namun
yang membuat orang tidak habis
berpikir adalah kenapa perang pada
masa itu begitu dahsyat? Padahal jika
dengan menggunakan teknologi
perang tradisional, tidak mungkin
bisa memiliki kekuatan yang sebegitu
besarnya.
Spekulasi baru dengan berani
menyebutkan perang yang
dilukiskan tersebut, kemungkinan
adalah semacam perang nuklir!
Perang pertama kali dalam buku
catatan dilukiskan seperti berikut
ini: bahwa Arjuna yang gagah
berani, duduk dalam Weimana
(sarana terbang yang mirip pesawat
terbang) dan mendarat di tengah air,
lalu meluncurkan Gendewa,
semacam senjata yang mirip rudal/
roket yang dapat menimbulkan
sekaligus melepaskan nyala api yang
gencar di atas wilayah musuh. seperti
hujan lebat yang kencang,
mengepungi musuh, dan
kekuatannya sangat dahsyat.
Dalam sekejap, sebuah bayangan
yang tebal dengan cepat terbentuk di
atas wilayah Pandawa, angkasa
menjadi gelap gulita, semua kompas
yang ada dalam kegelapan menjadi
tidak berfungsi, kemudian badai
angin yang dahsyat mulai bertiup
wuuus..wuuus.. disertai dengan debu
pasir. Burung-burung bercicit panik
seolah-olah langit runtuh, bumi
merekah. Matahari seolah-olah
bergoyang di angkasa, panas
membara yang mengerikan yang
dilepaskan senjata ini, membuat
bumi bergoncang, gunung bergoyang,
di kawasan darat yang luas,
binatang-binatang mati terbakar dan
berubah bentuk, air sungai kering
kerontang, ikan udang dan lainnya
semuanya mati. Saat roket meledak,
suaranya bagaikan halilintar,
membuat prajurit musuh terbakar
bagaikan batang pohon yang
terbakar hangus.
Jika akibat yang ditimbulkan oleh
senjata Arjuna bagaikan sebuah
badai api, maka akibat serangan
yang diciptakan oleh bangsa Alengka
juga merupakan sebuah ledakan
nuklir dan racun debu radioaktif.
Gambaran yang dilukiskan pada
perang dunia ke-2 antara Rama dan
Rahwana lebih membuat orang
berdiri bulu romanya dan merasa
ngeri: pasukan Alengka menumpangi
kendaraan yang cepat, meluncurkan
sebuah rudal yang ditujukan ke
ketiga kota pihak musuh. Rudal ini
seperti mempunyai segenap kekuatan
alam semesta, terangnya seperti
terang puluhan matahari, kembang
api bertebaran naik ke angkasa,
sangat indah. Mayat yang terbakar,
sehingga tidak bisa dibedakan, bulu
rambut dan kuku rontok terkelupas,
barang-barang porselen retak,
burung yang terbang terbakar
gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk
menghindari kematian, para prajurit
terjun ke sungai membersihkan diri
dan senjatanya.
Banyak spekulasi bermunculan dari
peristiwa ini, diantaranya ada
sebuah spekulasi baru dengan berani
menyebutkan bahwa perang
Mahabarata adalah semacam perang
NUKLIR!!
Tapi, benarkah demikian yang
terjadi sebenarnya? Mungkinkah
jauh sebelum era modern seperti
masa kita ini ada sebuah peradaban
maju yang telah menguasai teknologi
nuklir? Sedangkan masa sebelum
4000 SM dianggap sebagai masa
prasejarah dimana peradaban
Sumeria dianggap peradaban tertua
didunia tidak ditemukan kemajuan
semacam ini?
Namun selama ini terdapat berbagai
diskusi, teori dan penyelidikan
mengenai kemungkinan bahwa dunia
pernah mencapai sebuah peradaban
yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Teori Atlantis, Lemuria, kini makin
diperkuat dengan bukti tertulis
seperti percakapan Plato mengenai
dialog Solon dan pendeta Mesir kuno
mengenai Atlantis, naskah kuno
Hinduisme mengenai Ramayana &
Bharatayudha mengenai dinasti
Rama kuno, dan bukti arkeologi
mengenai peradaban Monhenjo-
Daroo, Easter Island dan Pyramid
Mesir maupun Amerika Selatan.
Penelusuran fakta ilmiah
Akhir-akhir ini perhatian saya
tertuju pada sebuah teori mengenai
kemungkinan manusia pernah
memasuki zaman nuklir lebih dari
6000 tahun yang lalu. Peradaban
Atlantis di barat, dan dinasti Rama di
Timur diperkirakan berkembang dan
mengalami masa keemasan antara
tahun 30.000 SM hingga 15.000 SM.
Atlantis memiliki wilayah mulai dari
Mediteranian hingga pegunungan
Andes di seberang Samudra Atlantis
sedangkan Dinasti Rama berkuasa di
bagian Utara India-Pakistan-Tibet
hingga Asia Tengah. Peninggalan
Prasasti di Indus, Mohenjo Daroo dan
Easter Island (Pasifik Selatan) hingga
kini belum bisa diterjemahkan dan
para ahli memperkirakan peradaban
itu berasal jauh lebih tua dari
peradaban tertua yang selama ini
diyakini manusia (4000 SM).
Beberapa naskah Wedha dan Jain
yang antara lain mengenai
Ramayana dan Mahabharata
ternyata memuat bukti historis
maupun gambaran teknologi dari
Dinasti Rama yang diyakini pernah
mengalami zaman keemasan dengan
tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi
City’ yg salah satunya adalah
Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Dalam suatu cuplikan cerita dalam
Epos Mahabarata dikisahkan bahwa
Arjuna dengan gagah berani duduk
dalam Weimana (sebuah benda mirip
pesawat terbang) dan mendarat di
tengah air, lalu meluncurkan
Gendewa, semacam senjata yang
mirip rudal/roket yang dapat
menimbulkan sekaligus melepaskan
nyala api yang gencar di atas
wilayah musuh, lalu dalam sekejap
bumi bergetar hebat, asap tebal
membumbung tinggi diatas
cakrawala, dalam detik itu juga
akibat kekuatan ledakan yang
ditimbulkan dengan segera
menghancurkan dan menghanguskan
semua apa saja yang ada disitu.
Yang membuat orang tidak habis
pikir, sebenarnya senjata semacam
apakah yang dilepaskan Arjuna
dengan Weimana-nya itu?
Ada beberapa penelitian yang
berusaha menguak tabir misteri
kehidupan manusia di masa lampau
ini. Tentang bagaimana kehidupan
sosial hingga kemajuan ilmu dan
teknologi mereka. Beberapa waktu
belakangan banyak hasil penelitian
yang mengejutkan. Dan dari
berbagai sumber yang telah saya
pelajari, secara umum
penggambaran melalui berbagai
macam teori dan penelitian
mengenai subyek ini telah pula
memberikan beberapa bahan kajian
yang menarik, antara lain adalah:
Permulaan sebelum dua milyar
tahun hingga satu juta tahun dari
peradaban manusia sekarang ini
teryata telah terdapat peradaban
manusia. Dalam masa-masa yang
sangat lama ini terdapat berapa
banyak peradaban yang demikian
maju namun akhirnya menuju pada
sebuah kebinasaan? Dan penyebab
kebinasaan itu adalah tiada lain
akibat peperangan yang pernah
terjadi.
Atlantis dan Dinasti Rama pernah
mengalami masa keemasan (Golden
Age) pada saat yang bersamaan
(30.000-15.000 SM). Keduanya sudah
menguasai teknologi nuklir.
Keduanya memiliki teknologi
dirgantara dan aeronautika yang
canggih hingga memiliki pesawat
berkemampuan dan berbentuk
seperti UFO (berdasarkan beberapa
catatan) yang disebut Vimana
(Rama) dan Valakri (Atlantis).
Penduduk Atlantis memiliki sifat
agresif dan dipimpin oleh para
pendeta (enlighten priests), sesuai
naskah Plato. Dinasti Rama memiliki
tujuh kota besar (Seven Rishi’s City)
dengan ibukota Ayodhya dimana
salah satu kota yang berhasil
ditemukan adalah Mohenjo-Daroo.
Persaingan dari kedua peradaban
tersebut mencapai puncaknya
dengan menggunakan senjata nuklir.
Para ahli menemukan bahwa pada
puing-puing maupun sisa-sisa
tengkorak manusia yang ditemukan
di Mohenjo-Daroo mengandung
residu radio-aktif yang hanya bisa
dihasilkan lewat ledakan
Thermonuklir skala besar. Dalam
sebuah seloka mengenai
Mahabharata, diceritakan dengan
kiasan sebuah senjata penghancur
massal yang akibatnya mirip sekali
dengan senjata nuklir masa kini.
Beberapa Seloka dalam kitab Wedha
dan Jain secara eksplisit dan lengkap
menggambarkan bentuk dari
‘wahana terbang’ yang disebut
‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip
piring terbang masa kini. Sebagian
besar bukti tertulis justru berada di
India dalam bentuk naskah sastra,
sedangkan bukti fisik justru berada
di belahan dunia barat yaitu Piramid di Mesir

0 komentar:

Posting Komentar